POCO F6 UNTUK MAIN GAME : RATA KANAN, “FPS” ANTI-NGEDROP, MARI KITA REVIEW !

DENPASAR – Cellular World, Sub-merek produsen ponsel Xiaomi, Poco, akan meluncurkan smartphone terbarunya, Poco F6 di Indonesia dalam waktu dekat. HP gaming ini ditenagai oleh chipset Qualcomm Snapdragon 8s Gen 3 berfabrikasi 4 nm.

System-on-Chip (SoC) delapan inti (octa-core) ini mencakup satu inti Cortex-X4 dengan clockspeed 3 GHz, empat inti Cortex-A720 dengan clockspeed 2,8 GHz, dan tiga inti Cortex-A520 dengan clockspeed 2 GHz.

Unit pengolah grafis (GPU) yang digunakan adalah Adreno 735.

Poco F6 dibekali RAM LPDDR5X 8 GB/12 GB dan media penyimpanan (storage) UFS 4.0 256 GB/512 GB. Sistem operasi (OS) yang dijalankan adalah Android 14, yang dipoles dengan tampilan antarmuka (UI) HyperOS.

Penjelasan performa Poco F6 bisa dilihat di artikel ini. Sebagai catatan, angka frame rate atau fps diambil dari alat pemantauan frame rate bawaan yang bisa diakses setelah membuka menu “Developer options” (Opsi developer) di Poco F6.

Kami juga menggunakan aplikasi bawaan Game Turbo dengan pengaturan unit pengolah grafis (GPU) “High quality” (Prioritas visual dan frame rate tertinggi) dan peningkatan visual “Extreme” alias paling baik.

Hal ini dilakukan untuk melihat apakah Poco F6 bisa meraih performa yang baik sambil mempertahankan visual yang fantastis.

“Genshin Impact” lancar jaya

Game pertama yang kami uji adalah Genshin Impact. Permainan dunia terbuka (open-world) dengan visual ciamik ini dapat dijalankan Poco F6 dengan lancar jaya.

Kami menemukan bahwa Genshin Impact bisa dinikmati di Poco F6 dengan kisaran 53 fps hingga 60 fps secara konsisten, tepatnya ketika menggunakan pengaturan visual paling bagus alias “rata kanan”. Makin tinggi fps, makin mulus pula gameplay permainan itu.

Jumlah fps seperti ini diperoleh saat kami menelusuri kota di Genshin Impact dan melawan bos Cryo Regisvine.

Adapun frame rate maksimum yang bisa diperoleh di Genshin Impact versi mobile memang mentok di 60 fps saja. Dengan kata lain, fps yang diperoleh Poco F6 bisa dibilang nyaman.

Nah, Poco F6 juga dibekali oleh fitur bernama WildBoost Optimization 3.0 yang diklaim bisa membuat game berjalan lebih lancar, responsif, dan bebas lag. Hal ini dimungkinkan karena kinerja prosesor, kartu grafis, dan memori disesuaikan dengan kebutuhan game.

Fitur ini bisa diaktifkan dengan membuka aplikasi Game Turbo, menuju menu pengaturan, dan mengaktifkan menu “Game Turbo”.

Begitu diaktifkan, nantinya pengguna bisa menarik bagian kiri atas layar (posisi ponsel horizontal) untuk membuka jendela Game Turbo. Di sini, ada opsi untuk mengaktifkan WildBoost Optimization 3.0.

Pengguna juga bisa melihat jumlah fps di Game Turbo tanpa mengandalkan “Developer options”.

Setelah menggunakan WildBoost Optimization 3.0, kami menemukan bahwa performanya kurang lebih sama, yakni 50 fps hingga 60 fps. Jumlah fps yang ditampilkan Game Turbo juga relatif sama dengan menu “Developer options”.

“Free Fire” tanpa masalah

Game Free Fire juga dapat dinikmati di Poco F6 tanpa masalah. Dengan grafis rata kanan (Ultra) dan pengaturan fps tinggi (High fps), tetapi tanpa WildBoost Optimization 3.0, Poco F6 sukses mendapatkan sekitar 57 fps hingga 61 fps.

Jumlah fps ini konsisten selama permainan mode battle royale (BR) Free Fire yang berlangsung selama 12 menit.

Sementara itu, ketika menggunakan fitur WildBoost Optimization 3.0, jumlah fps yang diperoleh berada di kisaran 59 fps hingga 63 fps.

Sebagai catatan, jumlah fps yang ditampilkan oleh Game Turbo kadang berbeda dari “Developer options”.

Game Turbo menunjukkan bahwa WildBoost Optimization 3.0 meningkatkan jumlah fps Free Fire dari 32 fps menjadi 89 fps, padahal alat pemantauan fps dari “Developer options” menampilkan bahwa maksimum frame rate yang diperoleh berada di sekitar 60 fps saja.

Libas “Mobile Legends”

Berikutnya kami juga menguji (benchmark) performa Poco F6 saat bermain game Mobile Legends.

Hasilnya, game ini mendapatkan fps paling tertinggi apabila dibandingkan dengan game lainnya dalam uji coba KompasTekno.

Dengan pengaturan visual Ultra dan fps tinggi (High Frame Rate), kami mendapatkan sekitar 117 fps hingga 123 fps. Frame rate ini konsisten dalam match yang kami mainkan, yang berdurasi sekitar 13 menit.

Jumlah fps itu dipertahankan ketika kami sedang farming, melawan musuh, dan menyerbu markas musuh untuk memenangkan match.

Di sisi lain, ketika mengaktifkan WildBoost Optimization 3.0, Poco F6 bisa mendapatkan sekitar 123 fps secara konsisten. Artinya, game ini tetap lancar dimainkan baik ketika menggunakan fitur WildBoost maupun tidak.

“PUBG Mobile” tanpa kendala

PUBG Mobile merupakan salah satu game mobile yang memiliki visual ciamik. Soal performa, Poco F6 juga bisa menjalankan game ini dengan frame rate yang cukup baik.

Kami menggunakan pengaturan visual Ultra HDR dan mode frame rate Ultra. Ultra HDR adalah pengaturan visual tertinggi kedua di PUBG Mobile setelah Extreme HDR. Adapun fitur Extreme HDR tidak bisa digunakan karena fitur itu masih belum dirilis.

Dengan pengaturan seperti ini, Poco F6 bisa mendapatkan sekitar 39 fps hingga 41 fps baik ketika memakai WildBoost Optimization 3.0, maupun ketika fitur itu dinonaktifkan.

Frame rate ini mungkin lebih rendah dibandingkan sejumlah game sebelumnya, tetapi kami merasa bahwa PUBG Mobile masih lebih dari nyaman untuk dimainkan.

Sebab, jumlah fps itu konsisten saat kami menelusuri peta (map) Erangel yang luas yang dikemas dengan detail tinggi.

Seperti yang sebelumnya disebutkan, kami melakukan benchmark dengan pengaturan rata kanan untuk melihat performa Poco F6 saat menjalankan game berat. Jika ingin mendapatkan fps lebih tinggi, pengguna bisa menurunkan visual permainan lewat menu pengaturan.

Nyaman main “Call of Duty Warzone Mobile”


Game terakhir yang kami coba adalah Call of Duty Warzone Mobile. Game ini merupakan entri terbaru dari seri tembak-menembak (shooter) Call of Duty di platform mobile (iOS/Android).

Seperti PUBG Mobile, salah satu keunggulan Call of Duty Warzone Mobile terletak pada visualnya yang memanjakan mata.

Hasil benchmark menunjukkan bahwa Poco F6 mendapatkan 30 fps dalam pengaturan visual rata kanan (Highest), baik saat mengaktifkan WildBoost Optimization 3.0 maupun tidak.

Jumlah fps ini konsisten ketika kami bermain sejumlah game dalam mode Team Deathmatch dan Domination, yang biasanya berdurasi belasan menit.

Pengalaman KompasTekno, saat bermain di map sempit Shipment dengan 12 pemain, jumlah fps tetap terjaga meski ada banyak ledakan granat, roket, dan banyaknya musuh yang berlari.

Dalam benchmark sejumlah game ini, kami merasa bahwa Poco F6 tidak terasa panas.

Layar dan bagian lensa kamera belakang memang terasa sedikit hangat, terutama ketika bermain Genshin Impact dan Call of Duty Warzone Mobile, tetapi suhu itu tidak panas atau membuat tangan sakit.

Hal ini dimungkinkan oleh sistem pendingin LiquidCool Technology 4.0, yang diklaim Poco mampu membuang panas dari komponen utama ponsel secara efektif melalui IceLoop System berukuran 4.800 mm persegi.

Benchmark tambahan

Selain mencoba sederet game di atas, kami juga melakukan uji coba performa Poco F6 menggunakan software benchmark AnTuTu, 3DMark, dan Geekbench.

Ketiga program ini akan menghasilkan skor tertentu usai melakukan benchmark. Makin baik performa perangkat, makin tinggi pula skornya.

Kami mencoba pengujian AnTuTu sebanyak tiga kali. Pengujian dilakukan secara berurutan tetapi setelah perangkat diistirahatkan selama 20 menit hingga 30 menit, atau di-restart.

Percobaan pertama, AnTuTu mendapatkan 1.405.329 poin, kedua mendapatkan 1.401.296 poin, dan ketiga mendapatkan 1.401.230 poin. Percobaan pertama ini disebut mampu mengalahkan 54 persen pengguna yang menguji perangkatnya di AnTuTu.

Berikutnya, kami menggunakan software 3DMark untuk melakukan pengujian. Ada sebanyak tiga jenis pengujian yang kami lakukan, yaitu 3DMark Wild Life, Wild Life Stress Test, dan Wild Life Extreme Stress Test.

3DMark Wild Life menguji kemampuan perangkat untuk menghadirkan performa tingkat tinggi dalam periode waktu yang pendek. Simulasinya seperti sedang bermain game mobile dengan resolusi render 2.560 x 1.440 piksel.

Hasilnya, benchmark pertama kami mendapatkan skor 11.815 poin. Sementara itu, kedua pengujian berikutnya mendapatkan skor “Maxed Out” alias paling maksimum atau paling baik.

Berikutnya, ada 3DMark Wild Life Stress Test yang menguji performa smartphone ketika menjalankan game berat dalam waktu 20 menit. Hasilnya, percobaan pertama dan ketiga gagal karena ponsel terlalu panas sehingga pengujian tidak bisa dilanjutkan.

Pengujian sempat berhasil pada percobaan kedua dengan skor 11.544 poin dan stabilitas 75,4 persen. Dalam 20 siklus (loop) pengujian yang dijalankan, performa Poco F6 terus menurun, dan suhu puncaknya mencapai 52 derajat Celsius.

Wild Life Extreme Stress Test merupakan pengujian yang mirip seperti Wild Life Stress Test, tetapi fokusnya untuk menunjukkan bagaimana perangkat mengelola performa dan suhu ketika menjalankan aplikasi berat.

Pada percobaan pertama, Poco F6 mendapatkan skor 3.182 poin. Stabilitasnya mencapai 82,3 persen, sedangkan suhunya sempat menyentuh angka 51 derajat Celsius. Sayangnya, percobaan kedua dan ketiga gagal karena masalah panas (overheat).

Terakhir, kami juga melakukan pengujian menggunakan software Geekbench 6. Ada dua komponen yang diuji, yaitu GPU dan unit pemrosesan pusat (CPU).

Dalam tiga kali percobaan GPU, kami mendapatkan skor 8.701 untuk percobaan pertama, 8.746 untuk percobaan kedua, dan 8.751 untuk percobaan ketiga.

Untuk CPU, Poco F6 mendulang 1.750 poin untuk single core dan 4.718 untuk multi core pada percobaan pertama, kemudian 1.914 poin untuk single core dan 4.870 poin untuk multi core pada percobaan kedua.

Berikutnya untuk percobaan ketiga, smartphone gaming ini mendapatkan 1.800 poin untuk single core dan 4.885 poin untuk multi core.

Terakhir, kami juga melakukan pengujian menggunakan software Geekbench 6. Ada dua komponen yang diuji, yaitu GPU dan unit pemrosesan pusat (CPU).

Dalam tiga kali percobaan GPU, kami mendapatkan skor 8.701 untuk percobaan pertama, 8.746 untuk percobaan kedua, dan 8.751 untuk percobaan ketiga.

Untuk CPU, Poco F6 mendulang 1.750 poin untuk single core dan 4.718 untuk multi core pada percobaan pertama, kemudian 1.914 poin untuk single core dan 4.870 poin untuk multi core pada percobaan kedua.

Berikutnya untuk percobaan ketiga, smartphone gaming ini mendapatkan 1.800 poin untuk single core dan 4.885 poin untuk multi core.

Adapun pengujian single core mengukur kekuatan pemrosesan satu inti CPU saja.

Sementara itu, pengujian multi core mengukur seberapa baik kekuatan pemrosesan saat menjalankan sejumlah aplikasi secara paralel.


Nantikan berita – berita informatif lainnya bersama Cellular world, kunjungi website kami www.cworld.id, atau melalui IG: instagram.com/cworld.id , www.tiktok.com/@cworld.id dan youtube kami Cworld. Inget yah, Meli HP jeg di CW gen, Coba dumun mare meli!

Cellular World Team – NV

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *